Kamis, 09 Juni 2011

Materi SMA Kelas XI Semester 2 (Sistem Pencernaan Makanan)

 
A.Macam-macam proses Pencernaan makanan      
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan system pencernaan. System pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
            Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperi berikut :
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul
            Makanan mengalami proses pencernaan diawali sejak masuknya makanan di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1.   Ingesti: pemasukan makanan dalam tubuh
2.   Mastikasi: proses mengunyah makanan
3.   Deglutisi: proses menelan makanan
4.   Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
5.   Absorpsi : Proses penyerapan
6.   Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh
B. Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.


Rongga Mulut
rongga-mulut
rongga-mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :
a.Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini guna membantu memudahkan enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat.
b..Lidah
Lidah berfungsi untuk membantu membolak-balikkan makanan, membantu mendorong makanan saat ditelan, sebagai alat pengecap atau perasa, serta merupakan alat indra yang sensitive terhadap suhu dingin, panas dan tekananc..Kelenjar Ludah
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan secara kimiawi karena mengandung enzim amylase dan lipase, serta melindungi selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan asam atau basa.
Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung
Lambung
lambung
lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
  • Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
  • Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
  • Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
  • Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
Usus Halus
usus-halus
usus-halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
  • Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
  • Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
  • Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
  • Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
  • Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
  • Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
  • Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
  • Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
  • Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
  • Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
  • Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Usus Besar (Kolon)
usus-besar
usus-besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag-”Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

Kamis, 02 Juni 2011

Silabus dan RPP Sistem Pencernaan

SILABUS
Nama Sekolah             :  SMA.........
Mata Pelajaran            :  Biologi
Kelas/Semester            :  XI/2
Alokasi Waktu            : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi
Kompetensi dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi waktu
Alat/Bahan/Sumber Belajar
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,kelaianan dan/atau penyakit yang mungin terjadi, serta implkasinnya pada Salingtemas
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , funsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan misalnya ruminansia














































\





3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya burung)



































3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem eksresi  pada manusia dan hewan (misalnya pada ikan dan serangga)






























3.6 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan pengindraan)





















3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur,  fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia 




















3.8  Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap
benda asing berupa antigen dan bibit penyakit



Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan





























































Sistem Pernapasan














































Sistem Eksresi  











































Sistem Koordinasi Manusia






























Sistem reproduksi Manusia


































Sistem Pertahanan Tubuh
·      Mengidentifikasi struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan tertentu





















\






·      Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses sistem koordinasi  pada manusia
·      Mengaitkan struktur, fungsi dan proses sistem koordinasi pada manusia



·      Menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem koordinasi  pada manusia







\



·      Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem koordinasi 





·      Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses sistem reproduksi pada manusia
·      Mengaitkan struktur, fungsi dan proses sistem reproduksi pada manusia

·      Menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem reproduksi  pada manusia













·      Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi






·      Menjelaskan fungsi antigen dan antibodi pada mekanisme pertahanan tubuh
·      Menjelaskan proses mekanisme pertahanan tubuh.
·      Memprediksi dampak yang terjadi jika pertahanan tubuh lemah.







·        Dengan berbagai literature siswa dapat membandingkan struktur dan fungsi alat pencernaan pada  manusia



·   Penilaian terhadap tugas individu
·   Penilaian terhadap keaktifan siswa pada saat percobaan serta diskusi.
·   Penilaian terhadap tugas kelompok .



2 x 45




























































6 x 45’















































4X45’











































4X45’
































4X45’




































2 x 45’
Alat/Bahan :
LCD/OHP,
Sumber Belajar:
·   Lingkungan sekitar
·   internet
·   berbagai literature
·   Istamar Syamsuri,dkk.2007.
    IPA  Biologi Kelas   
    XI SMA. Jakarta:
    Erlangga.













































Alat/Bahan :
LCD/OHP, Torso manusia dan hewan tertentu , gambar, serta bahan dan alat yang diperlukan pada saat percobaan.
Sumber Belajar:
·     Lingkungan sekitar
·     internet
·     berbagai literature
·     Istamar Syamsuri,dkk.2007.
     IPA  Biologi Kelas
     XI SMA. Jakarta:
     Erlangga.
































Alat/Bahan :
LCD/OHP, Torso manusia dan hewan tertentu , gambar, serta bahan dan alat yang diperlukan pada saat percobaan.
Sumber Belajar:
  • Para penderita gagal ginjal
  • internet
  • berbagai literature
  • Istamar Syamsuri,dkk.2007.IPA  Biologi Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga.
























Alat/Bahan :
LCD/OHP, Torso manusia gambar, serta bahan dan alat yang diperlukan pada saat percobaan.
Sumber Belajar:
  • Koran
  • internet
  • berbagai literature
  • Istamar Syamsuri,dkk.2007.IPA  Biologi Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga.















Alat/Bahan :
LCD/OHP, Torso manusia, gambar, VCD, Film Sumber Belajar:
  • Koran
  • internet
  • berbagai literature
  • Istamar Syamsuri,dkk.2007.IPA  Biologi Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga.





















Alat/Bahan
Alat tulis, OHP/LCD, dan LKPD (Lihat  Tugas 11.1 dan     11.2)

Sumber Belajar:

·   berbagai literatur dan Istamar Syamsuri, dkk. 2007 
·    Biologi 2B SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga































                             Rencana Pembelajaran Pelaksanaan (RPP)
                                       Sistem Pencernaan                                                    


Mata Pelajaran                    :   Biologi
Kelas/Semester             :   XI / II
Pertemuan ke-               :    I (Pertama)
Alokasi Waktu              :    2 x 45 menit
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar        : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kaelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
Indikator                        : 3.3.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat pencernaan makanan pada manusia.

I.       Tujuan Pembelajaran :
     Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat :
1.      Menjelaskan struktur dan fungsi alat pencernaan di dalam rongga mulut
2.      Menyebutkan peranan dari  esofagus
3.      Menjelaskan struktur dan fungsi dari lambung
4.      Menjelaskan fungsi dari pankreas
5.       Menjelaskan fungsi dari hati
6.      Menjelaskan struktur dan fungsi dari usus halus
7.      Menjelaskan  struktur dan fungsi dari usus besar

II.      Materi Ajar
Pencernaan makanan pada saluran pencernaan manusia meliputi dua proses, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan oleh gigi didalam mulut, sedangkan pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan. Alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.

1.      Mulut

Gambar 1
 
            Mulut merupakan tempat awal terjadinya pencernaan baik secara mekanik oleh gigi dan secara kimiawi oleh enzim. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. (gambar 1)
a.      Gigi
Gambar 2
 
Gigi terdiri dari tiga bagian yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (korum), dan akar gigi (radius). Akar gigi merupakan bagian yang tertanam di dalam rahang gigi. Gigi berasal dari dua jaringan embrional, yaitu ektoderm dan mesoderm. Ektoderm membentuk lapisan gigi paling luar atau email. Email adalah lapisan keras yang menutupi permukaan gigi. Email berfungsi untuk melindungi gigi saat mengunyah. Mesoderm membentuk dentin (tulang gigi) yang terdapat di dalam email, sementum (luar akar gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh darah (gambar 2).
b.      Lidah
Lidah tertutup oleh selaput lender dan tersusun dari otot lurik dan dilapisi oleh selaput mukosa. Fungsi lidah adalah membantu mencampur makanan dalam mulut, membantu proses menelan dan menghasilkan kelenjar ludah.
c.       Kelenjar ludah
Dalam mulut terdapat tiga kelenjar ludah, yaitu kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar tersebut mengeluarkan ludah atau air liur (saliva).

2.      Kerongkongan (Esofagus)

Makanan dari mulut akan masuk kedalam kerongkongan (esophagus) melalui faring (tekak). Faring merupakan saluran persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan dan rongga mulut ke kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran panjang dan tipis sebagai jalan makanan yang telah dikunyah dari mulut ke lambung.

3.      Lambung (Ventrikulus)

Lambung sering dikatakan sebagai perut besar yang terdiri dari empat bagian yaitu bagian kardiak, fundus, badan lambung dan pylorus. Pada daerah fundus lambung menghasilkan getah lambung yang berisi campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri dari air, asam lambung (HCl), serta enzim pepsin, renin dan lipase.

4.      Pankreas

Pankreas adalah kelenjar berwarna keputihan, terbentuk dari usus dua belas jari, dan terletak dibawah permukaan bawah lambung. Sel kelenjar dalam pankreas menghasilkan getah pancreas. Getah pankreas mengandung zat-zat seperti natrium bikarbonat, amilase, lipase, tripsin, kimotripsin, peptidase, dan nuclease.

5.      Hati

Meskipun hati bukan salah satu organ pencernaan, tetapi hati dapat mensekresikan empedu. Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam pencernaan lemak. Lemak diemulsikan menjadi tetesan-tetesan halus sehingga lebih mudah dicerna dan diserap.

6.      Usus halus (intestinum tenue)

Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Pada duodenum bermuara dua saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi.Di dalam jejunum, makananan mengalami pencernaan secara kimiawi oelh enzim yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan semakin halus dan cenderung encer. Di dalam ileum terdapat banyak lipatan atau lekukakan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan zat makanan akan lebih sempurna.

7.      Usus besar (kolon)

Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus. Kolon terdiri dari tiga bagian yaitu kolon naik, kolon datar, dan kolon turun. Kolon memiliki tambahan usus yaitu umbai cacing atau apendiks. Bagian akhir dari saluran pencernaan merupakan bagian yang menggelembung yang disebut rektum.  Rektum dapat berkontraksi yang aktivitas kontraksinya dapat menimbulkan terjadinya defekasi.
III.    Metode Pembelajaran : Pembelajaran langsung
IV.    Langkah-langkah Pembelajaran

                                       Jenis Kegiatan
Waktu
A. Kegiatan Awal ( 10 menit)
1.     Memotivasi siswa dengan menayakan pelajaran sebelumnya tentang zat-zat makanan. Kemudian tanyakan kepada siswa kenapa makanan yang mereka makanan makanan yang keluar tidak sama bentuknya.
2.     Menampilkan pada layar judul materi pelajaran dan indikator pembelajaran

7 menit



3 menit
B. Kegiatan Inti (70 menit)
1. Menyajikan informasi tahap demi tahap kepada siswa mengenai organ-organ pencernaan pada manusia.
2.       Membagi siswa dalam kelompok diskusi yang terdiri atas 5-6 siswa dan memotivasi siswa agar bekerja sama dengan baik, lalu membagikan LKS pada setiap kelompok siswa yang memuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan materi tersebut.
3.       Membimbing setiap kelompok berdiskusi untuk merampungkan jawaban pertanyaan-pertanyaan dalam LKS.
4.       Meminta siswa untuk menukarkan LKSnya dengan kelompok lain, kemudian memeriksa jawaban LKSnya

10 menit

5 menit




35 menit


20 menit




C. Kegiatan Akhir (10menit)
5.       Membimbing siswa menarik kesimpulan terhadap apa yang telah dilakukan.
6.       Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) lalu menutup proses pembelajaran.





7 menit

3         menit

V.    Media Pembelajaran
      LCD Proyektor, dan LKS
VI.   Sumber Belajar
Lingkungan sekitar internet berbagai literature
   Istamar Syamsuri,dkk.2007. IPA  Biologi Kelas . XI SMA. Jakarta: Erlangga.






VI.    Penilaian
·                     Evaluasi
·                     Penilaian proses KBM (Keaktifan peserta didik pada saat diskusi)
·                     Penilaian tugas kelompok



                                                                  Mengetahui,
Kepala Sekolah,                                                                               Tim Bidang Studi
                                                                                                              Koordinator
                                                                                                        

                                                                                                               ..........................      
NIP.                                                                                                   






























Lampiran 7. LKS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SISTEM PENCERNAAN

A.    ORGAN-ORGAN PENCERNAAN
1.     
Keterangan :
1.      ……………………………………………
2.      ……………………………………………
3.      ……………………………………………
4.      ……………………………………………
5.      ……………………………………………
6.      ……………………………………………
7.      ……………………………………………
8.      ………………………………………………
9.      ………………………………………………
10.  ……………………………………………….
 
Berilah keterangan gambar anatomi gigi di bawah ini,





1
 



2
 
 










2.      Siapakah aku, aku merupakan lapisan yang terbentuk dari ektoderm. aku adalah lapisan keras yang menutupi permukaan gigi saat mengunyah.
Aku adalah … .
3.      Berilah keterangan nama gigi dibawah ini lengkap dengan nama latinya
Keterangan :
a.       ……………………………………………
b.      ……………………………………………
c.       ……………………………………………
d.      ………………………………………………
e.       ………………………………………………
 








4.      Aku memiliki fungsi untuk memotong makanan. Gigi apakah aku … .

5.      Lengkapilah keterangan gambar lambung (ventrikulus) dibawah ini


Keterangan :
1.      …………………………………………
2.      …………………………………………
3.      …………………………………………
4.      …………………………………………
5.      …………………………………………
6.      …………………………………………
7.      ………………………………………………
8.      ………………………………………………
9.      ………………………………………………
 
 















6.     
Keterangan :
1.      ……………………………………………
2.      ……………………………………………
3.      ……………………………………………..
4.      ……………………………………………
5.      ……………………………………………..
………………………………………………
6.      ………………………………………………
 
Lengkapilah keterangan gambar dibawah ini
 
















7.      Lengkapilah keterangan penampang usus halus dibawah ini












Keterangan :
1.      ………………………………………
2.      ………………………………………
3.      ………………………………………
4.      ………………………………………
5.      ………………………………………
6.      ………………………………………………
7.      ………………………………………………
8.      ………………………………………………
 


1
 



2
 




3
 














8.     
Keterangan :
1.      ………………………………………
2.      ……………………………………….
3.      ………………………………………
4.      ……………………………………….
5.      ………………………………………
6.      ……………………………………….
7.      ………………………………………………
8.      ………………………………………………
9.      ………………………………………………
10.  ………………………………………………
 
Berilah keterangan gambar usus besar dibawah ini
 


















B.     PROSES PENCERNAAN DAN GANGGUAN PENCERNAAN

1.      Mulut merupakan tempat awal terjadinya pencernaan baik secara mekanik oleh gigi dan secara kimiawi oleh enzim. Di dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan air liur (saliva). Saliva mengandung enzim                             yang akan mengubah                                  menjadi                               .
2.      Pada lambung di daerah fundus akan menghasilkan getah lambung. Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri dari                ,                                              serta enzim                    ,                       , dan                          .

3.      Sebutkan zat-zat yang terkandung pada getah pankreas
1)      …………………………………….
2)      ……………………………………
3)      ……………………………………
4)      ……………………………………
5)      ……………………………………
6)      ……………………………………

4.      Sebutkan enzim yang dihasilkan pada jejunum
1)      ……………………………………………
2)      ……………………………………………
3)      …………………………………………….
4)      ……………………………………………
5)      ……………………………………………
6)      ……………………………………………



5.      Sebutkan macam-macam gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan
1)      …………………………………………..
2)      …………………………………………..
3)      ………………………………………….
4)      ………………………………………….
5)      ………………………………………….

C.    SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN

1.      Sebutkan organ-organ yang termasuk dalam sistem pencernaan pada hewan memamah biak (ruminansia) secara berurutan.
Jawab :

2.     
Keterangan :
1.      ………………………………………………
2.      ………………………………………………
3.      ………………………………………………
4.      ………………………………………………
5.      ………………………………………………
6.      ………………………………………………
7.      ………………………………………………
8.      ………………………………………………
9.      ………………………………………………
10.  ………………………………………………
 
Lengkapilah keterangan gambar saluran pencernaan ruminansia dibawah ini



 









3.      Jelaskan perbedaan antara sistem pencernaan pada manusia dengan hewan ruminansia
Jawab :

4.      Sebutkan organ-organ pencernaan pada burung secara berurutan
Jawab :

5.      Sebutkan organ-organ pencernaan pada reptil
Jawab :

6.      Sebutkan organ-organ pencernaan pada serangga
Jawab :

7.      Sebutkan organ-organ pencernaan pada cacing tanah
Jawab :



















                              
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

        Nama Sekolah            : SMA Negeri 1 Sungguminasa
                   Mata Pelajaran            : Biologi
        Kelas/Semester           : XI/Genap
                   Pertemuan ke              : I (satu)
                   Alokasi Waktu             : 2 x 45 menit
                   Standar Kompetensi  : 3. Menjelaskan strukutur dan fungsi organ     
                                    manusia dan hewan tertentu, kelainan/ 
                                    penyakit yang mungkin terjadi 
                                    implikasinya pada salingtemas.
 

Kompetensi Dasar     : 3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan 
                                            proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi
                                            pada system pernafasan pada manusia dan hewan 
                 ­                          (misalnya burung).
Indikator
3.4.1    Mendeskripsikan system pernafasan pada manusia
3.4.2        Mendeskripsikan mekanisme pernafasan manusia.
I.     Tujuan Pembelajaran
      Peserta didik diharapkan dapat :
    1). Menjelaskan perbedaan antara bernapas dengan pertukaran gas.
    2). Menjelaskan perbedaan respirasi eksternal dengan internal.
    3). Menjelaskan mekanisme pernafasan manusia.
    4). Menjelaskan mekanisme respirasi
    5). Menjelaskan bagaimana jika kerja alat pernafasan yang tidak terkontrol.


II.   Materi Pembelajaran
1.   Bernafas dan pertukaran gas
              Bernapas adalah kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru.Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya. Bagi makhluk hidup yang pernafasannya langsung, misannya cacing tanah, pertukaran gasnya antara udara luar dengan sel.
Sementara bagi makhluk hidup yang pernafasanya tidak langsung, pertukaran gasnya berlangsung antara udara pada saluran pernafasan dengan sel.
ALAT PERNAPASAN


















2.      Respirasi eksternal dan internal
Pernafasan ekternal dan internal :
a.   Respirasi Eksrnal  yaitu pertukaran gas dari udara luar atau udara bebas kedalam sel-sel darah pada jaringan epitel selaput alveolus.
b.   Respirasi internal yaitu pertukaran gas dari sel-sel darah dalam kapiler  dengan sel-sel jaringan tubuh.
3.      Mekanisme Pernafasan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua :
1.      Pernapasan dada
Foto IPA 11
           Pernafasan dada, bila otot antar tulang rusuk luar berkontarksi maka tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada bertambah besar. Hal ini akan mendorong paru-paru mengembang, sehingga volume menjadi besar dan tekanannya menjadi lebih kecil dari tekanan udara bebas. Akibatnya terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-parumelalui rongga hidung, batang tenggorok, bronkus, dan alveolus. Proses ini desebut ekspirasi. Sebaliknya bila otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi maka tulang rusuk akan tertarik keposisi semula, sehingga volume rongga dada akan mengecil dan tekanannya membesar. Tekana ini akan mendesak dinding paru-paru, sehingga tekanan udara dalam rongga paru-paru meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan udara rongga paru-paru terdorong keluar. Peristiwa ini dikenal dengan Inspirasi.
2.Foto IPA 12  Pernapasan perut



Pernafasan perut , bila otot diagfragma berkonraksi maka posisi diagfragma akan mendatar. Posisi ini meyebabkan bertambah besarnya volume rongga dada, sehingga tekanan udara dalam rongga dada mengecil. Hal ini dikenal dengan inspirasi, sedangkan bila otot diagfragma berelaksasi dan otot dinding perut, maka isi rongga perut akan terdesak kearah diagfragma, sehingga posisi diagfragma akan cekung kearah rongga dada. Naiknya tekanan dalam rongga rongga paru-paru akan menyebabkan isi rongga paru-paru terdorong keluar sehingga terjadilah proses ekspirasi.
4. mekanisme respirasi
    Meliputi proses : Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan kontraksi 
                              relaksasi otot-otot tulang rusuk dan otot diafragma.
    Inspirasi              : yaitu pemasukan udara ke paru-paru
    Ekspirasi             : yaitu pengeluaran udara dari paru-paru

         

Mekanisme Inspirasi :
   Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya tulang rusuk terangkat.
   Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot diafragma.
   Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi membesar.
   Rongga dada yang bertambah besar menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi kecil.
   Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.
                                                      
                                                             udara keluar









Tulang rusuk turun karena ototinterkostal berelaksasi

 


  Ekspirasi
 
 







Mekanisme Ekspirasi :
   Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya tulang rusuk turun.
   Relaksasi otot interkostal diikuti oleh berelaksasinya otot diafragma.
   Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada menjadi menjadi mengecil.
   Rongga dada yang mengecil menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi besar.
   Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru ke lingkungan.

5.  Kerja alat pernafasan  yang tidak terkontrol:
1.  Tersedak dapat terjadi karena adanya benda yang ikut masuk kedalam saluran pernafasan. Benda tersebut dapat membahayakan kerja paru-paru, maka ketika benda itu ikut masuk terjadi kontraksi otot pada saluran pernafasan secara mendadak, sehingga benda asing tersebut cepat terdorong kembali kehidung atau mulut.
2.  Bersin dapat terjadi karena adanya pengerutan secara mendadak. Misalnya otot perut berkontraksi secara tiba-tiba, sehingga isi rongga perut terdorong kuat-kuat kearah rongga dada. Akibatnya rongga dada mengecil tiba-tiba, teklanan udara paru-paru terdorong kuat-kuat.
III.       Metode Pembelajaran
1.      Model Pembelajaran   : Pembelajaran Langsung
2.      Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab

IV.       Langkah-Langkah Pembelajaran
NO
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
WAKTU
1.









 

2.
















 

3.
Kegiatan Awal
a.       Mempersiapkan siswa untuk belajar, dan mengecek kehadiran siswa.
b.      Memotivasi siswa dengan meminta siswa untuk berdiri ditempat masing-masing, kemudian menyuruh menghirup udara pelan-pelan dan menghembuskannya. Kemudian bertanya pada siswa kalian tadi sedang melakukan apa ? 
c.       Menuliskan judul dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan tulis kemudian menyampaikannya.

Kegiatan Inti


  1. Kegiatan Inti
1.     Menyajikan informasi tahap demi tahap kepada siswa mengenai organ-organ pencernaan pada manusia.
2.     Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri atas 6-7 siswa dan memotivasi siswa agar bekerja sama dengan baik
3.     Membimbing siswa untuk melakukan Learning Games (Permainan pertanyaan lemparan) dengan bermain pertanyaan lemparan.
4.     Membimbing siswa bermain pertanyaan lemparan sesuai dengan aturan permainan yang telah disepakati bersama.
5.      Membimbing setiap kelompok berdiskusi untuk merampungkan jawaban pertanyaan-pertanyaan dalam LKS.
Kegiatan Akhir
·       Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran sekaligus mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan.
·       Guru memberikan penghargaan berupa pujian/hadiah kepada kelompok dengan penampilan terbaik sekaligus menutup pelajaran.
10










      

       70
















 
     10
V.    Media Pembelajaran
Alat/Bahan                      :
1.      Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
2.      Spidol
3.      Papan tulis
4.      LCD proyektor
Sumber Belajar  :
1.      Slamet Prawirohartono, dkk. 2007 Sains Kelas XI. Bumi Aksara. Jakarta.
VI.          Penilaian
1.      Non Tes : Sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
2.      Tes : LKS
VII.          Pedoman Penskoran          :
        Untuk jawaban benar bernilai 1 poin, dan jawaban
yang salah bernilai 0. Skor maksimal adalah 5 poin.

                                                                                      

                                                                      
                                                                         Makassar,               2011
                                                                            Mahasiswa Peneliti

 

NURHIKMA RAMADHANA
                                         NIM : 071404069








RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah           : SMA Negeri 1 Sungguminasa
Mata Pelajaran          : Biologi
Kelas/Semester          : XI / Genap
Pertemuan ke                        : II (dua)
Alokasi Waktu           : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi :3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ 
                                        manusia dan hewan tertentu, kelainan/    
                                         penyakit yang mungkin terjadi serta 
                                         implikasi salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
                                         proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada 
                                         system pernafasan pada manusia dan hewan (misalnya 
                                         burung).
Indikator
3.4.3     Mendeskripsikan udara yang digunakan dalam pernafasan.
3.4.4  Mendeskripsikan ferekuensi pernafasan
3.4.5  Mendeskripsikan pertukaran oksigen dan karbondioksida
3.4.6  Mendeskripsikan organ pernafasan pada manusia dan mamalia.
I.                   Tujuan Pembelajaran
         Peserta didik diharapkan dapat :
1)   Menjelaskan udara yang digunakan dalam pernafasan.
2)   Menguraikan Beberapa faktor  yang mempengaruhi cepat lambat  lambatnya bernapas.
3)   Menjelaskan peristiwa deoksgenasi
4)   Menguraikan organ pernafasan pada manusia dan mamalia.
5)   Menjelaskan pertukaran gas oksigen dan karbondioksida
6)   Menjelaskan didalam rongga hidung udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan.
II.       Materi Pembelajaran
Ø Udara yang digunakan  dalam pernafasan :
1.   Udara pernafasan   (UP).
2.   Udara komplementer (UK)
3.   Udara cadangan (UC)
4.   Udara residu (UR)
5.   Kapasitas vital paru-paru (KV)
6.   Volume total paru-paru.
Ø   Cepat lambatnya manusia bernapas di pengaruhi oleh beberapa factor
Umur
Jenis kelamin           
Suhu tubuh                                      
Posisi tubuh       
Kegiatan tubuh
Ø  Peristiwa Deoksigenase
Setelah menembus selaput alveolus paru-paru, oksigen tersebut akan diangkut oleh darah menuju jaringan tubuh. Sebagian besar 97% oksigen yang masuk kedalam darah akan diangkut oleh Hb, sedangkan 2-3% lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah. Bagian Hb yang aktif mengikat oksigen adalah atom besinya. Bila atom besi dari Hb mengikan oksigen Peristiwanya disebut Deoksigenasi.
Ø   Organ pernafasan pada manusia dan mamalia
                    Organ pernafasan pada manusia dan   mamalia terdiri atas rongga
hidung, tekak (faring), trakea, bronkus, bronkiolus dan berakhir pada   kantong hawa buntu atau alveolus.
Ø     Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida
              Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen dipertukarkan ke 
         dalam  darah. Sedangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke
         alveolus.
 A. Pengikatan O2
        Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.   
        O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
        Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
        Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).
        Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.
B.   Pengeluaran CO2
o  Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.
o  Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di Jaringan 
 Cakan segera masuk ke dalam darah.
o  Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah
menjadi ion bikarbonat(HCO3–) 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
o  Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
o  Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
o  Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspira
     Penyaringan dan Penghangatan
     Didalam rongga hidung, udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan :
a. Penyaringan ditujukan pada benda-bemda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut yang tumbuh kearah luar hidung. Adanya indra pembau mamungkinkan gas-gas yang berbau tidak enak dan membahayakan tubuh dapat dihindari masuk ke dalam saluran pernafasan.
b.   Penghangatan, yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.
III.    Metode Pembelajaran
   Model Pembelajaran      : Pembelajaran Langsung
   Metode Pembelajaran    : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
IV.    Langkah-Langkah Pembelajaran
NO
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
WAKTU
1.






 

2.



















 3.
Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan siswa untuk belajar dengan mengingatkan materi yang diberikan pada pertemuan pertama dan mengecek kehadiran siswa.
b. Memotivasi siswa dengan bertanya “udara apakah yang kalian hirup?
c. Menuliskan judul dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dipapan tulis kemudian menyampaikannya.

Kegiatan Inti
  1. Kegiatan Inti (70 menit)
6.     Menyajikan informasi tahap demi tahap kepada siswa mengenai organ-organ pencernaan pada manusia.
7.     Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri atas 6-7 siswa dan memotivasi siswa agar bekerja sama dengan baik
8.     Membimbing siswa untuk melakukan Learning Games (puzzle) dengan bermain gambar acak.
9.     Membimbing siswa bermain pertanyaan puzzle sesuai dengan aturan permainan yang telah disepakati bersama.
10.  Membimbing setiap kelompok berdiskusi untuk merampungkan jawaban pertanyaan-pertanyaan dalam LKS.




Kegiatan Akhir
  • Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran sekaligus mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan.
  • Guru memberikan penghargaan berupa pujian/hadiah kepada kelompok dengan penampilan terbaik sekaligus munutup pelajaran.
10








        70


















     
          10




I.          Media Pembelajaran
  Alat/Bahan                    :
1.Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
1.    Spidol dan Papan tulis
2.                  LCD Proyektor
Sumber Belajar  :
   Slamet Prawirohartono, dkk. 2007 Sains Kelas XI. Bumi Aksara. Jakarta.
II.       Penilaian
1. Non Tes : Sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
2. Tes : LKS