Kamis, 02 Juni 2011

(Materi SMA) Sistem Pencernaan

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

A.Macam-macam proses Pencernaan makanan 
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan system pencernaan. System pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
          Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperi berikut :
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul
          Makanan mengalami proses pencernaan diawali sejak masuknya makanan di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1.  Ingesti: pemasukan makanan dalam tubuh
2.  Mastikasi: proses mengunyah makanan
3.  Deglutisi: proses menelan makanan
4.  Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
5.  Absorpsi : Proses penyerapan
6.  Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh
B. Organ-organ sistem pencernaan
1. Mulut
        Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara cara seperti ini disebut dengan ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah,gigi, dan kelenjar saliva (air liur)
a.    Lidah
Lidah berfungsi untuk membantu membolak-balikkan makanan, membantu mendorong makanan saat ditelan, sebagai alat pengecap atau perasa, serta merupakan alat indra yang sensitive terhadap suhu dingin, panas dan tekanan.
b.    Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini guna membantu memudahkan enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat.
c.    Kelenjar saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan secara kimiawi karena mengandung enzim amylase dan lipase, serta melindungi selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan asam atau basa.


2. Faring
          Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara. Pada saat makanan berada di dalam faring langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung, pernafasan akan terhenti sementara, laring naik dan epiglottis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut. Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam kerongkongan.
3. Kerongkongan
          Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal. Bolus akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan oleh gerak peristaltis dinding kerongkongan. Gerak peristaltis adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang di timbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.
4. Lambung
Lambung sering dikatakan sebagai perut besar yang terdiri dari empat bagian yaitu bagian kardiak, fundus, badan lambung dan pylorus. Pada daerah fundus lambung menghasilkan getah lambung yang berisi campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri dari air, asam lambung (HCl), serta enzim pepsin, renin dan lipase.
5. Pankreas
     Pankreas adalah kelenjar berwarna keputihan, terbentuk dari usus dua belas jari, dan terletak dibawah permukaan bawah lambung. Sel kelenjar dalam pankreas menghasilkan getah pancreas. Getah pankreas mengandung zat-zat seperti natrium bikarbonat, amilase, lipase, tripsin, kimotripsin, peptidase, dan nuclease.
6. Hati
Meskipun hati bukan salah satu organ pencernaan, tetapi hati dapat mensekresikan empedu. Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam pencernaan lemak. Lemak diemulsikan menjadi tetesan-tetesan halus sehingga lebih mudah dicerna dan diserap.

7. Usus halus (intestinum tenue)

Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Pada duodenum bermuara dua saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi.Di dalam jejunum, makananan mengalami pencernaan secara kimiawi oelh enzim yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan semakin halus dan cenderung encer. Di dalam ileum terdapat banyak lipatan atau lekukakan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan zat makanan akan lebih sempurna.

8. Usus besar (kolon)

Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus. Kolon terdiri dari tiga bagian yaitu kolon naik, kolon datar, dan kolon turun. Kolon memiliki tambahan usus yaitu umbai cacing atau apendiks. Bagian akhir dari saluran pencernaan merupakan bagian yang menggelembung yang disebut rektum.  Rektum dapat berkontraksi yang aktivitas kontraksinya dapat menimbulkan terjadinya defekasi.
2. Zat Makanan
Makanan mempunyai peranan penting,
antara lain:
1. untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh;
2. menjaga jaringan tubuh agar tidak rusak;
3. sebagai penghasil energi;
4. mengatur proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh;
5. sebagai benteng tubuh dari berbagai macam kuman penyebab penyakit.
Dari semua fungsi yang disebutkan itu, menunjukkan bahwa manusia
hidup selalu memerlukan makanan. Seseorang yang kekurangan makan akan
terlihat kurus, apalagi apabila seseorang tidak diberi makanan dalam jangka
waktu yang lama. Apa yang akan terjadi? Mengapa terjadi demikian?
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari seharusnya tidak sekedar
cukup dalam kuantitas atau jumlahnya saja, tetapi juga harus baik kualitasnya
agar baik pula efeknya bagi tubuh. Artinya, makanan harus memenuhi
komposisi sehat, bergizi, dan seimbang. Makanan yang demikian harus
memiliki syarat-syarat berikut.
1. Makanan sehat harus bersih, tidak mengandung bibit penyakit, dan tidak
mengandung zat yang membahayakan bagi tubuh, misalnya racun dan
zat sintetis yang berbahaya (pewarna, penyedap, dan pengawet
buatan). Unsur-unsur itu dalam jangka pendek tidak begitu terasa bagi
tubuh, namun dalam jangka panjang jika kita sering mengkonsumsinya
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit).
2. Makanan yang bergizi harus mengandung cukup karbohidrat, lemak,
dan protein sebagai penghasil energi. Protein yang baik untuk tubuh
harus memenuhi 10 macam asam amino esensial, antara lain isoleusin,
leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin. Vitamin dan mineral
di dalamnya. Vitamin yang masuk ke dalam tubuh digunakan sebagai
zat pembangun dan memperlancar metabolisme dalam tubuh, misalnya
vitamin A, B, C, D, E, K dan lain-lain. Sedangkan mineral, walaupun
dalam jumlah sedikit penting sekali untuk metabolisme, misalnya kalium,
fosfor, besi, natrium, dan lain-lain.
3. Makanan harus seimbang, artinya gizi yang terkandung di dalamnya
    harus cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.
4. Makanan juga harus mudah dicerna, sehingga dapat dapat terserap optimal
Gangguan pada sistem pencernaan
Gangguan sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan, kebiasaan
hidup, infeksi, maupun gangguan alat-alat dalam. Beberapa gangguan
yang terjadi dalam pencernaan makanan adalah sebagai berikut.
1. Paratitis, disebut juga penyakit gondong. Penyakit ini disebabkan oleh
virus. Hal ini merupakan suatu kondisi, yaitu terjadinya infeksi pada
kelenjar parotis.
2. Xerostomia, kelainan yang menyebabkan produksi saliva sedikit.
3. Gastritis, yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding
lambung, penyebabnya karena makanan yang terkena kuman atau
kelebihan HCl.
4. Disfagia, adalah keadaan lambung yang rusak akibat alkohol dan suatu
racun tertentu.
5. Peritonitis, terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput perut.
6. Hepatitis, yaitu infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Penyakit
ini dapat menular melalui makanan atau minuman, transfusi darah,
hubungan seksual, pemakaian jarum suntik lebih dari satu orang.
7. Apendisitis, penyebabnya karena adanya radang yang terjadi pada usus
buntu. Keadaan ini bisa disebabkan karena makanan yang membusuk
atau karena infeksi bakteri.
8. Konstipasi disebut juga sembelit, yaitu keadaan sulit buang air besar pada
seseorang. Ini bisa disebabkan karena penyerapan air di dalam usus
besar yang berlebih, sehingga feses menjadi keras. Perasaan stres dan
takut juga dapat memicunya.
9. Diare, penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kolon sehingga
mengakibatkan gangguan pada penyerapan air, akibatnya feses menjadi
encer atau mencret.
10. Hemoroid, penyakit ini muncul karena pecahnya pembuluh vena di
daerah anus. Sembelit dapat memicu terjadinya kelainan ini.














---
DAFTAR PUSTAKA
Buku Biologi Untuk SMA Kelas XII , Priadi arif2006. Yudhistira.
Buku Biologi Untuk  Kelas XII, Langkah Sembiring, dkk. 2006. Sunda Kelapa Pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar